Surat Pertama, Untuk Kamu



Sang mentari hadir tanpa kabar..
Senja pergi tanpa pamit..

Lalu apakah mencintaimu harus minta ijinmu.

Hujan tak pernah letih meski jatuh berkali-kali
Seperti aku yang selalu jatuh cinta setiap hari pada orang yang sama.

Waktu tak pernah bisa untuk menunggu
Sementara buatku menunggu itu selalu menyenangkan jika itu kamu
Karena sesuatu yang berharga layak ditunggu.


Surat ini kutulis dalam sebuah perasaan, sebut saja mencintaimu.
Sampai kapan... rahasia.
Jika nanti kau hendak pergi,
Pastikan untuk kembali.
Kembali ke tempat yang seperti rumah.... sebut saja hatiku.
Pastikan setiap saat kau mengucapkan mantra.. suka, sayang dan cintanya hanya untukku.
Namun jika akhirnya ada orang lain yang hadir...
Satu tanyaku... Masihkah kau mencintaiku hari ini?


Tangerang, 8 Februari 2017


Masih untuk Kamu.... 
Seseorang yang membuatku "memaksa Tuhan" merestui dalam tiap doaku.





0 komentar: