Marahku Menjagamu

Hari ini memang membosankan di tempat kerja, rasa jenuh, dan ketidaknyamanan. Namun perdebatan sore ini bukan terjadi karena pelampiasan hal tersebut. Aku tak suka bila apa yang kuanggap benar disalahkan..

Berawal dari kulihat kamu bersolek di depan kaca..
"Kok pake jilbabnya makin aneh sih, mana ada pake jilbab tapi bawahannya leging gitu" ujarku.
"Yee, orang kata mama boleh" balasnya.

tak pelak kekesalanku membuncah, aku katakan padanya bahwa ia tak boleh pergi sebelum mengganti pakaiannya.
"Pake jilbab yang bener pakaiannya, kalau nggak mending ga usah pakai" kataku dengan nada tinggi.

Ya, dia adikku. Memang selalu aku yang memarahinya jika ia bertindak aneh, entah pulang malam ataupun seperti sore ini. Ia selalu membalas dengan ngedumel padaku meskipun ujung-ujungnya nurut karena memang aku tak sembarang menggertak. Ah bukan inginku, aku hanya ingin menjagamu... karena aku sayang kamu.

MUDA

- Muda, tempatnya berkeluh kesah, dan kelak tua menyesal. Apakah perlu menanti Tua.

- Masih muda, toh orang tua dulu juga pernah berbuat jelek. lalu kita pun menghalalkan yang sesungguhnya salah.
  
- Muda yang saling mencinta. Tunggulah ketika tubuh sudah renta, bahwa cinta saja tidak cukup.

- Muda, itulah masa yang disesali oleh ayah dan ibu, dan kita dibuatnya untuk tidak mengulangi kesalahan mereka.

- Kala kamu hanya bisa protes dan mengeluh, maka masa mudamu menjadi penuh kebencian dan sandiwara.

- Muda, kala cinta hanya sekedar ucapan. Dan esok kau pun berlalu dengan yang lain.

- Aku yang muda, tak terkekang waktu dan pikiranku. Apa kata dunia jika aku hanya sekedar berceloteh.  

- Dia cantik bukan, tunggulah ketika muda itu berubah menjadi tua. Saat itu kamu perlu dia yang pandai cerita

- Nikmatilah kopi hitam itu wahai kamu yang muda, dan kamu tahu bahwa masih ada yang lebih pahit dari hidupmu 

 -28 oktober 2013, 23:00