Hanya ingin Belajar

Belajar, hem, ini adalah hal yang sangat saya sukai. Saya jadi teringat masa kecil saya, dimana masa-masa itu membentuk pemahaman saya tentang belajar. Saya bukanlah orang pintar atau jenius, saya masih ingat di taman kanak-kanak dulu(TK), saya sangat lambat dalam tulis-menulis. Ketika dikelas satu sekolah dasar(SD) raport saya pun terisi oleh catatan cinta dari wali kelas saya yang intinya "Jangan banyak bercanda dan mengobrol saat belajar" ^_^ .Dan pada masa sekolah dasar, saya pun masih menjadi orang yang paling lama dalam hal tulis-menulis.

Oleh karena itu, saya boleh dibilang jarang sekali mencatat, dan saya sangat benci sekali bila guru lebih banyak menyuruh mencatat. Hem, saya lebih suka penjelasan, dan saya bersyukur karena saya memiliki kemampuan menyerap lebih baik saat mendengar penjelasan.

Oh iya, meski saya suka sekali ngobrol ketika belajar dikelas, tapi saya adalah orang yang rajin masuk loh(hem mungkin biar bisa ngobrol kali yah hihi), bahkan saya paling anti bila diajak bolos sekolah. Tapi entah kenapa belakangan ini, di masa studi saya dijenjang Sarjana, saya mengalami kemalasan bahkan saya sampai enam kali bolos kuliah, "oh ibu maafkan bila mengecewakanmu"...huhuhu . Yah, ibu adalah alasan saya berprestasi di sekolah. Dulu yang saya tahu ia begitu semangat bercerita agar saya belajar sungguh-sungguh, saya melihat sebuah harapan/keinginan dia pada saya agar belajar dengan baik. Ia tak pernah lupa bertanya tentang sekolah, terkadang menghukum saya bila tidak belajar dengan baik.
Saya masih ingat, ketika di kelas tiga SD dulu tepatnya caturwulan ketiga(Cawu III), yah dulu sistem sekolah dibagi menjadi 3 periode, bukan 2 periode(sistem semester) seperti sekarang ini. Saat itu adalah saat bersejarah buat saya, hari pembagian raport dan pengumuman 3 besar, dimana ini adalah hal yang pernah menjadi sesuatu yang membuat saya penasaran. Yapz, saya penasaran sekali saat melihat teman-teman saya berada di 3 besar, dimana mereka mendapatkan bingkisan dan terlebih penting lagi, wajah orang tua mereka berseri-seri. Dan saat itu, sesuatu yang tidak saya duga, nama saya disebut sebagai ranking 3, kaget jelas...tapi entah kenapa rasanya begitu...ah...hem speechless pokoknya.

Dan itu cukup membuat rasa penasaran saya hilang akan bungkusan hadiah yang dulu hanya bisa saya khayalkan saja. Malah saya kecewa, karena hadiahnya hanya buku dan alat tulis saja...huh. Tapi satu hal yang sangat saya sukai, yah... ibu saya tersenyum bangga, tidak hanya ibu, ayah, kakak dan adik juga, bahkan saudara-saudara saya pun bangga. Dan saya pun mencatatkan diri dalam sejarah keluarga saya, sebagai orang pertama yang meraih peringkat 3 (heheheh...lebay).

Sejak saat itulah, selalu dan selalu, saya ingin mendapatkan nilai terbaik, membuat ibu dan ayah serta keluarga saya tersenyum. Ketika banyak orang berkata, "ah nilai itu tidak penting, yang penting itu ketrampilan" , "ah orang sukses itu ga mesti pinter dan sekolah tinggi-tinggi". Hem, saya tetap pada pendirian saya, saya ingin belajar dan mendapat nilai terbaik, yah saya akan berusaha mendapat nilai A, 100, dan tidak ada alasan mendapat nilai selain itu . Yah ibu adalah alasan itu, saya ingat ketika saya mendapat nilai bagus misalkan 80, ia masih saja berkata, hem harusnya dapet 90, baru bagus. Dan hal yang paling baru yang sangat saya bangga adalah ketika Tugas Akhir saya di Diploma 3 mendapat Grade A, ia pun tersenyum dan berkata "Alhamdulillah", ah indahnya saat itu karena saya tidak mengecewakannya.

Eiits... bukan berarti saya belajar ga sunguh-sungguh, itu semua karena hanya hal itu saya bisa membuat orang tua saya bangga sama saya(yapz...mendapat nilai terbaik). Saya sendiri kalo boleh dibilang, tidak menyukai jurusan komputer, entahlah saya tidak tertarik bahkan sampai sekarang pun rasa itu masih sama. Eiiits... tapi saya tetap belajar sungguh-sungguh, kenapa?? karena belajar itu adalah mempelajari apa saja, apapun, dimana pun dan banyak pelajaran serta manfaat yang bisa saya ambil dari kuliah saya.

Tapi akhir-akhir ini entahlah, gairah belajar saya menurun, bahkan saya sudah mulai membolos, bahkan sampai 6 kali, hem sebuah rekor baru, karena biasanya saya paling lama 1 atau 2 hari, itupun karena sakit parah yang mungkin membuat saya sulit berdiri. Yapz, meski sakit , bila kaki ini masih bisa menopang, maka saya pastikan saya tidak akan absen. Huft tapi entah belakangan ini sering sekali rasa malas itu datang, hujan badai sekalipun saya tetap akan masuk, tapi entah, sekarang bila gerimis kecil saja, saya sudah membuat alibi untuk tidak masuk.
Ah entahlah, gairah belajar itu hilang, saya yang menyukai belajar, dari mempelajari tingkah laku orang, membaca buku, mendengar cerita orang, atau belajar dari manapun, kini rasa itu hilang, enggan sekali melakukan hal hal yang berhubungan dengan belajar!!. Hem, akh semoga semangat belajar ini kembali, belajar dari apapun, dimanapun, belajar dari sifat dan tingkah laku orang, serta belajar dengan semangat dan gairah luar biasa ^_^.

Tertinggal

Belakangan ini, saya sering browsing-browsing dan menemukan orang-orang hebat yang melakukan hal luar biasa. Hem jadi merasa malu, dan rugi kayaknya, kenapa..kenapa...tanya kenapa?usut punya usut, saya terpikirkan, sepertinya saya tertinggal cukup jauh dalam hal pengalaman dan lainnya. Tak perlu melihat orang-orang hebat diluar negeri, ternyata didalam negeri sendiri banyak. Mereka pun relatif masih muda-muda, eits..bukan berarti saya sudah tuwir(hem hem...), i'm still young ^_^ .

Yah, saya tersadar, meraka yang masih muda itu ternyata sudah melakukan banyak hal. Sementara saya, hem (mikir sambil garuk2 kepala.huft ). Jadi teringat masa sekolah dulu, saat begitu bersemangatnya melakukan hal baru, karena terlintas dibenak bahwa, "gw mesti coba ini, gw mesti lakuin ini, gw mesti gini," yang semuanya didasari bahwa apa yang saya lakukan akan menjadi kenangan indah. Hem yah, rasa itulah yang belakangan sudah hilang, saya terlalu takut mencoba hal baru, jangankan itu, trek kegiatan saya sendiri tiap hari itu-itu aja, tidak ada hal yang wah gimana gitu. 

Yapz, dulu itu saya sangat suka sekali mencoba hal unik, aneh, yang intinya didalam otak saya ini hanya ada sebuah alasan untuk melakukan itu, yaitu saya tidak mau suatu hari saya menyesal belum pernah melakukan hal ini itu, atau sepait-paitnya dihari tua kelak, saya takut tidak memiliki cerita menarik yang akan saya bagi kepada anak cucu saya ..hehehehe .

Ah, semoga hal menjemukkan ini cepat berubah, dan semoga rasa itu kembali...yapz..."gw mesti bisa lakuin ini, gw mesti harus bisa ini,dan ini" hem... let's do it