Rinai
melempar tas, mengambil beberapa lembar tisu. Ia membuka blackbery nya dan
mengetikkan sesuatu di aplikasi twitternya.
“Kamu tuh ga pernah ngerti apa mau ku, .. Cuma bisa makan hati T_T “.
Tidak
hanya satu kicauan yang ia buat, bukan karena sudah 3 hari ia tidak online,
tapi karna ia memang sedang ingin mengungkapkan apa yang ia rasakan.
“Kurang sabar apa sih, kenapa sih kamu giniin aku”.
“Kenapa sama temen cewenya dan temen-temennya yang lain bisa, tapi sama aku ngga T_T “
“Hem selalu aku yang ngalah, yasudahlah terserah apa maumu “
Ardan membuka laptopnya, ia ingin
sejenak refreshing dari tugas-tugas yang sangat memusingkan. Seperti biasa, ia
membuka aplikasi twitternya via google chrome. Dan selalu ritual pertama saat
membuka twitternya, ia akan melihat TL Rinai, entahlah seolah itu adalah sebuah
kewajiban. Ada sesuatu yang sangat ia sukai setiap melihat TL perempuan satu
ini, meski kadang ia suka cemburu melihat kicauan perempuan itu bila ia
berbalas mention dengan pacarnya atau teman-temannya. Dan saat ini, ketika ia
melihat empat buah twitt yang baru saja dibuat, sadar tidak sadar Ardan pun
menuliskan sesuatu di twitternya.
“Kau Harusnya Memilih Aku yang lebih mampu menyayangimu berada disampingmu #np”
Yah,
ia berharap Rinai membacanya, meski ia tahu, Rinai takkan pernah menyadarinya.
2 komentar:
percintaan jaman sekarang! woww keren!
harapan yg diem... tuwiter oh tuwiter #kemudianhening