Kamu

Kamu
gambar : http://reposzt.hu/blog/kutasine-molnar-boglarka/2015-02-20/kamu
30 Hari Menulis Surat Cinta kembali hadir,
Sejak 2013 aku mulai mengikuti, meskipun tak pernah tuntas hingga 30 Hari.
Aku pernah mencoba menulis surat dengan tulisan dikertas yang kemudian diupload pada tahun lalu.
Untuk tahun ini mungkin akan bercampur, agar tidak jenuh dan bisa konsisten menulis surat 30 hari penuh.

Tahun ini, aku ingin menuliskan surat cinta yang mungkin nantinya akan banyak diisi dengan tulisan yang ditujukan untukmu... iya kamu.

 Baiklah, kusapa dulu sebelumnya...

Hai Kamu, surat ini untuk kamu.
Kamu nya siapa? ya kamu... kelak jika kita berjodoh, tahun depan aku mungkin akan menemuimu dengan cara yang berbeda.
Ya kamunya siapa? hmm hehehe .. kamunya ya kamu, hmm "Kita lihat saja nanti".


Kamu tahu, ada banyak rencana yang kupikirkan, salah satunya kamu bagian dari rencana tersebut.
Entahlah, apakah aku bagian dari rencanamu, yang pasti aku yakin kamu adalah bagian dari rencana yang ingin kusegerakan.

Aku hanya minta, bersabarlah menunggu, temani aku dalam perjalanan merealisasikan rencana itu, berjuanglah bersamaku. Aku memang tak punya banyak hal seperti orang lain, tapi bisa kupastikan dalam mencintaimu aku juaranya. Dan kupastikan aku bisa memberimu bahagia meski dari hal-hal sederhana.

Untuk Kamu....
Seseorang yang membuatku "memaksa Tuhan" merestui dalam tiap doaku.





Menjaga Hati

"Hai ta, besok meet-up yuk, kangen nih lama ngga ngobrol-ngobrol"

sebuah sms masuk ke ponsel milik Renata, tertera nama Aldi sebagai pengirimnya.

"Ngga di, ngga bisa"

Balas Renata beberapa saat kemudian.

Ting ... Suara pesan masuk kembali terdengar.

Renata kembali membaca layar ponselnya.
"Hmm, yaudah klo gitu aku main aja ya kerumah kamu, yang penting ngobrol dan bercanda sama kamu cinta"

Aldi mengirim kembali pesan, sambil menyelipkan panggilan genit.

Kembali Renata membalas seperti pesan sebelumnya "ngga bisa". Namun Aldi terus mencoba, hingga akhirnya Renata mengirimkan pesan terakhir sebelum handphonenya dimatikan.

"Maaf di, aku ngga bisa. Aku harus menjaga hati untuk Rendy, ada separuh hatinya yang dititipkan ke aku. Maaf yah"

...jauh dalam lubuk hatinya, ada Rendy...seseorang yang ia cintai. Meski Rendy sedang sibuk dengan urusannya, namun Renata tetep menunggu, dan menjaga hati yang telah dititipkan.