Yang di Hormati

Teruntuk anda yang saya hormati,
Usia kita memang berbeda, anda tentunya lebih tua dari saya beberapa tahun. Masa anda dan saya memang berbeda, namun anda senantiasa mengajak saya untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di masa anda. Masih ingat bagaimana saat masa kecil dahulu kita bersama menikmati jalan-jalan menyusuri kota. Mencari poster-poster grup band luar, dimana saya sendiri belum mengenal musiknya namun anda memberitahukan pada saya tentang kerennya band tersebut. Semakin dewasa, kita pun semakin tumbuh dalam pandangan hidup masing-masing. Kita pun mulai lebih sering bertengkar, terkadang hal sepele. Namun dalam beberapa kejadian kita bertengkar hebat, bahkan pertengkaran tersebut membuat kita saling menjaga jarak. Hmm sebenarnya sih saya yang menjaga jarak, karena terkadang saya sudah terlalu malas untuk terlibat dalam perdebatan. Kita mulai jarang berdiskusi, jarang tertawa bersama atau jalan bareng. Namun saya selalu menghormati anda, apapun dan bagaimanapun. Hingga malam ini kita kembali terlibat dalam sebuah diskusi yang bahkan kita lupa bahwa esok kita masih harus beraktifitas kerja, sampai akhirnya kita diingatkan untuk istirahat. Yupz, berdiskusi dengan anda selalu menarik, banyak hal postif yang bisa saya ambil.

Anda akan selalu saya hormati meski apapun yang terjadi antara kita


Kepada Senin

Halo senin, andai kamu bisa bicara, pasti kamu akan membalas orang-orang yang ngedumel dalam hati mengenai hari senin. Senin selalu identik dengan stress, macet dimana-mana, kemalasan tingkat tinggi dan hal lainnya. Mungkin senin kalau diberi pilihan tidak ingin jadi hari pertama.

Senin selalu menjadi awal aktifitas, karna itu kepada senin kumohonkan agar senantiasa mendukung segala aktifitas dengan baik. Karena apa yang terjadi selama seminggu kedepan diawali oleh hari senin. Seburuk apapun hari senin, saya masih percaya untuk bisa merubahnya di hari lainnya. Dan hal baik yang terjadi dihari senin, saya percaya akan memberi semangat luar biasa untuk aktifitas di hari lainnya.


Kepada senin janganlah bikin stres,
Kepada senin janganlah memadamkan semangatku,
kepada senin....

Senin kupastikan semangatku.




Untuk Viona

Viona jelek, berani sekali kamu kirim surat kolong meja ke aku tanpa melampirkan anak mas pula. Penghapus kamu masih baik-baik aja kok seperti aku yang masih baik-baik aja dikelas tiga. Eh iya, aku sih sekarang udah ga narik-narik baju, atau "sst..sst" lagi untuk minta contekkan, soalnya aku disuruh duduk dimeja paling depan sama bu neneng, biasalah doi pengen lihat muka ku lebih jelas.. heheheh. Hmmm, untuk ujian sih gampil, aku pasti dapet nilai rata-rata diatas delapan. Kalau aku berhasil, kamu traktir anak mas di mamang diman ya.


Dari orang tertampan dimasa depan,

Dudu

p.s: aku sih bukannya bodoh 2 tahun dikelas tiga, tapi bu neneng aja yang ga mau aku tinggalin ... :P .

Untuk Dudu

Halo Dudu, item, jelek dan ingusan. Kamu apa kabarnya, masih suka makan anak mas atau permen kojak. Eh iya gimana kabarnya dengan penghapus aku yang kamu pinjam, pasti udah kucel seperti kamu yah. 

Dudu, aku kok kangen kamu yah, kangen saat kamu narik-narik baju aku, saat kamu 'sssst...ssst' ketika meminta contekkan, kangen saat kamu menyipitkan mata, memutar bola mata kekanan atau kekiri hanya untuk curi-curi pandang melihat jawabanku yang tak kuberi padamu.

Dudu, segini dulu yah suratku, sengaja terlampau singkat, kan kamu sendiri orangnya paling malas baca yang panjang-panjang paragrafnya .. hehehe.

Salam kangen,

Viona,

p.s: Jangan lupa belajar buat ujian, masa kamu ga bosen sih 2 tahun di kelas 3 sd mulu.



Surat Untuk Kalian

"Oke" , itu adalah kalimat pembuka yang selalu saya gunakan ketika memulai pengajaran. Bukan karena saya sering menonton stasiun tv  dengan tag line tersebut. Alasannya sih sederhana, oke itu berarti semua baik-baik saja (tsaah), padahal sih memang ga tau juga kenapa kata itu jadi pembuka. Yupz, saya adalah seorang pengajar. Sebenarnya tidak pernah terlintas dipikiran saya ingin menjadi seorang pengajar. Bahkan ibu saya pernah berujar bahwa saya tidak pantas menjadi seorang pengajar, hal itu karena saya sering kali tidak sabaran ketika menjawab pertanyaan dan memberi penjelasan.

Hai kalian yang pernah menjadi bagian perjalanan mengajar saya,
Saya tahu banyak hal yang masih kurang dalam pengajaran yang saya lakukan,
Saya mengerti bahwa terkadang bukan karena kalian malas belajar, tetapi karena kalian tidak menyukai pelajarannya atau bahkan terpaksa mengambil jurusan kuliah yang bukan inginnya kalian,
Saya paham, kalian memiliki daya tangkap dan pemahaman yang berbeda,
Saya pun tahu, berapa banyak dari kalian yang kuliah sambil bekerja, sehingga sudah teramat lelah untuk belajar, mengerjakan tugas dan sebagainya.
Maaf, maaf sekali ketika saya marah pada kalian,
Mohon dimaklumi ketika saya terlalu memaksakan kalian untuk mengerti hal yang sebenarnya tidak kalian sukai.

Dan akhir kata saya ingin ucapkan terima kasih atas kerja samanya, untuk mau mendengar meski sering kali penjelasan yang membingungkan dari saya dan untuk satu hal yang paling membahagiakan bagi saya, bukan nilai terbaik, bukan kesuksesan kalian dikemudian hari, melainkan kalian yang menjunjung tinggi kejujuran untuk tidak mencontek saat ujian.

Tertanda,


Sahabat kalian dalam belajar.



Nasionalisme dalam Kritik

Salam semangat nasionalisme,

Hai bang Pandji Pragiwaksono, surat ini saya tujukan untuk anda yang sangat amat menginspirasi. Saya pertama kali mengenal anda saat anda membawakan sebuah acara yang berjudul "Kena Deh" disalah-satu stasiun televisi swasta. Dengan pembawaan yang santai anda memandu acara tersebut, oh iya saat itu anda terlihat atletis(slim boy) hehehe, dan saat itu saya rasa anda akan menjadi orang besar(bukan badannya loh yang besar).

Tahun pun berganti, bang pandji pun silih berganti program bahkan pernah membawakan acara reality show cinta-cintaan. Sampai akhirnya anda tampil disebuah acara yang berbeda yaitu Provocative Proactive. Sebuah acara diskusi yang membahas politik untuk anak muda Indonesia. Sangat tepat melihat bang pandji membawakan acara ini. Saya amat terhibur, terinspirasi dan terbuka wawasannya. Namun saya sempat kesal disalah satu episode bang pandji dan teman-teman terlalu bersikap "tak adil" mengenai kritik pada pemerintah yang saya rasa kurang tepat(heheheh ikutin gaya pak beye "kurang tepat"). Beberapa episode saya skip dengan mengganti chanel saat saya melihat terlalu "lebay".

Saya kembali terkesima, saat dalam sebuah episode, anda yang awalnya mengkritik, namun juga memberikan statement bahwa tidak bisa juga sepenuhnya menyalahkan pemerintah, kalau kitanya sendiri tidak melakukan hal baik(intinya sih itu, saya lupa statement abang). Oh iya saya pun mengikuti twitter abang sejak jadi pembawa acara di provocative proactive. Dan saya lagi-lagi terkesima , dimana bang pandji tidak segan berdiskusi menanggapi tweet yang pro maupun kontra mengenai suatu hal. Dari tweet anda saya banyak belajar, dari blog dan dari lagu anda. 

Saya suka dengan statement anda yang mengatakan, "Saya memilih dia, maka itu wajar bila saya menuntut hal baik atau melakukan kritik". Anda yang suka mengkritik, namun jangan tanyakan mengenai jiwa nasionalisme. Anda hanya membenci para pejabat bukan negeri ini, dan itu yang sering salah di para anak muda indonesia. Mereka membenci pejabat, tapi juga kebawa membenci negeri ini.

Ah banyak hal yang bisa dipelajari dari anda, idealisme, nasionalisme dan pemikiran tentang perubahan yang baik untuk negeri ini. Ketika orang mengeluh akan sesuatu, anda malah melakukan gerakan untuk merubah sesuatu tersebut. Orang-orang yang meributkan pembajakan, tapi anda dengan santainya memberikan link download untuk karya-karya anda. Cerdas, ya sangat cerdas. Bukan karena kalau dijual tidak laku(#eh), tapi itu merupakan strategi yang amat cerdas. Seperti stand up anda yang juga cerdas(meskipun saya sulit tertawa melihat anda.. hehehe).  Idealisme anda yang menentang rokok dan ketidak inginan terlibat di politik saya acungi jempol. Ah banyak hal yang ingin saya tanyakan pada anda, hem yah kalau anda membaca surat ini, saya harap anda menjawab sebuah pertanyaan yaitu, Apa hal yang anda suka dari Presiden kita saat ini?bukan candaan yah, ini serius loh... kan anda memilih beliau tentu ada sesuatu. 

Demikian surat saya ini, teruslah berkarya dan menginspirasi untuk negeri ini.

Tertanda,


Pemuda yang belajar memperbaiki negeri ini dari diri sendiri dahulu.

4 Tahun 4 Bulan


Yang tercinta,

Selamat hari jadi sayang, wah ga nyangka yah bisa selama ini bertahan. Oh iya terima kasih yah kamu masih sabar bersamaku selama 4 tahun 4 bulan, maaf juga kalo masih selalu mengecewakanmu. Kita pun sering banget yah bertengkar, yang jujur sih menurutku hal yang sebenarnya bisa kita hindari. 

Sudah 4 tahun 4 bulan, dan kamu selalu bilang kalau aku tak mengerti kamu begitupun denganku yang merasa kamu juga tak mengerti aku. Tapi aku tersadar, bahwa cinta sebenarnya tak perlu dimengerti, tapi dijalani. Ya kita terkadang selalu terkungkung oleh kesalahan-kesalahan persepsi yang sudah terbentuk, seperti yang pernah kulakukan. Kamu ingat saat ulang tahunmu, aku memberikan sebuah buku. Ya aku tahu bahwa sebenarnya kamu ga suka baca, tapi kamu suka cerita-cerita inspirasi. Maka dari itu aku tidak memberikanmu novel, melainkan buku yang berisi inspirasi cinta. 

Tahukah kamu, aku membaca buku tersebut tiap malam selama 3 hari selepas pulang kerja dan menjelang tidurku. Bukan agar bisa membahasnya denganmu kelak ketika kamu sudah membacanya, melainkan aku ingin memberikan teka-teki padamu dari beberapa kalimat cinta didalam buku tersebut dengan tujuan membuat keseruan diantara kita. Saat aku memberikan padamu beserta teka-tekinya, aku melihat kamu mengerutkan dahi pertanda kamu tidak suka hadiahku. Saat itu, ketika kamu mungkin kecewa maka aku lebih kecewa. Dalam senyumku aku memendam rasa sakit, puncaknya ketika aku merobek kertas teka-tekinya. Yah aku terkungkung oleh pengertian bahwa cinta itu misteri. Seperti pengertian "cinta itu tuhan yang menentukan", maka kita tidak tahu siapa jodoh kita sebenarnya. Dan aku sadar, bahwa sebenarnya cinta itu kita yang menentukan dan tuhan memberi restunya dengan menyatukan 2 insan, cinta itu bukan teka-teki atau misteri, tapi cinta itu jelas adanya. 

Kamu ingat bagaimana kita berjumpa, saat kita janjian dan aku menunggu kamu, ya menunggu seseorang yang bahkan aku tak kenal wajahnya selama satu jam dimalam yang dingin. Bisa saja bila aku memilih untuk pulang, tapi yang kupilih adalah menunggu. Dan hal-hal itulah yang membuat aku tersadar bahwa aku salah memberimu teka-teki yang harus kamu pecahkan, teka-teki yang sebenarnya berisi kata-kata cinta yang sebenarnya bisa untuk langsung kukatakan padamu. Dan aku bodoh mengikuti jejak orang-orang yang membuat cinta terasa begitu rumit, padahal cinta itu sederhana, sesederhana perkataan dalam sebuah pernikahan " Saya terima nikahnya ....... ", sesederhana dua orang terkasih menjalaninya dengan saling mendukung, setia dan saling memahami satu sama lain, menerima apa adanya tanpa ingin merubahnya sedikitpun, karena cinta itu murni seperti yang sudah tuhan ajarkan  dimana ia memberikan cintanya pada setiap manusia tanpa memandang apakah manusia itu baik atau jahat yang sebenarnya bisa saja ia merubah semua insan menjadi baik.

Dari orang yang fotonya ada didompetmu.

Kamu Duniaku

Teruntuk kamu yang selalu merinduku

Hai kamu yang merinduku dalam diammu, maafkan aku yang selalu membuatmu merasa sendiri. Iya aku tau kok aku terlalu sibuk, bahkan untuk tidur saja harus kamu ingatkan. Oh iya kamu salah, kamu  berpikir aku lebih sibuk dengan duniaku dan merasa senang dengan duniaku, padahal duniaku itu membosankan, melelahkan bahkan aku ingin lari saja. Dan harus kamu tahu, bahwa justru saat bersama kamu lah hal menyenangkan bagiku(ya tentunya sih kalo kamu ga cemberutin aku.. hehehe). 

Kamu yang selalu ingetin aku untuk hemat, 
Kamu yang selalu semangatin aku saat aku kecewa nonton timnas indonesia kalah, 
Kamu yang tangannya selalu aku cubitin dimotor, 
Kamu yang selalu bisa bikin pandanganku tertuju padamu, 
Kamu yang bisa mengalahkan sikap keras kepalaku,
Kamu yang bisa membuat aku kembali bersemangat,
Ya kamu duniaku.

 Dari orang yang kamu anggap cuek

^_^

Jangan Sia-Siakan

Halo semua,
Surat saya kali ini mungkin terkesan bawel, tapi saya harap kalian bisa memahaminya.

Semalam saya menyaksikan sebuah tayangan disalah satu televisi swasta yaitu X-Factor. Mungkin kalian sudah sangat familiar, karena acara tersebut mengadopsi dari acara di tv luar. Saya sendiri tidak tahu sudah berapa episode audisi yang ditayangkan, namun setelah beberapa kali menyaksikan acara tersebut saya tersadar akan satu hal.

Acara X-Factor adalah sebuah acara pencarian bakat menyanyi yang tidak ada batasan umur, tidak menilai cantik atau tampan tapi lebih ke sebuah faktor kemampuan bernyanyi mereka. Tak pelak saya melihat begitu banyak orang-orang dengan suara yang bagus yang usianya bahkan diatas 40 tahun.

Ibu rumah tangga, pengangguran, buruh, bahkan kakek atau nenek yang merawat cucu-cucunya ikut dalam audisi. Beberapa diantaranya ternyata memiliki bakat menyanyi dengan suara yang indah. Coba deh bayangkan, selama berpuluh tahun, mereka yang memiliki suara indah tersebut ternyata hanya bisa bernyanyi dikamar mandi atau karaoke keluarga. Mereka yang waktunya dihabiskan dengan bekerja, merawat keluarga itu tidak memiliki kesempatan untuk bisa meraih yang sebenarnya adalah keahliannya, yaitu bernyanyi. Jadi intinya sih banyak orang yang tidak bisa melakukan apa yang sebenarnya mereka inginkan, menyimpan kemampuan yang luar biasa didirinya.

Oh iya, saya sendiri mempunyai beberapa teman, mereka adalah orang-orang cerdas menurut saya. Saya banyak belajar dari mereka. Teman-teman saya itu memiliki IQ yang luar biasa, tapi mereka tidak mempunyai kesempatan, Teman saya yang cerdas tersebut, tidak bisa melanjutkan studi ke jenjang kuliah. Teman saya yang cerdas itu bekerja sebagai buruh di pabrik atau waitress di restoran. Mereka memiliki kecerdasan luar biasa, mereka ada yang memiliki bakat sepakbola, dan bernyanyi yang juga hebat, tapi semua terkubur oleh ketidak adanya kesempatan.

Untuk kalian yang memiliki kesempatan melimpah, pergunakanlah sebaik-baiknya. Kalian yang begitu beruntung bisa kuliah, bisa ikut kursus musik, seni ataupun olahraga janganlah disia-siakan.
Dan untuk para keluarga yang memiliki kerabat dengan bakat istimewa, dukunglah. Berikan dukungan sepenuhnya, jangan pernah melarang.

Ketahuilah, ada banyak orang yang begitu ingin belajar.
Ketahuilah ada banyak orang yang mengeluh tidak bisa melakukan hal yang ia sukai.
Ketahuilah ada banyak orang yang bakatnya terkubur bersama dirinya.


Tertanda,


Seorang yang berusaha mewujudkan keinginannya.


Hai

Hai mas-mas tukang pos, maaf ya untuk selalu merepotkan. Iya saya tahu bahwa batasnya jam enam sore untuk mengirimkan surat, tapi sekali lagi karena kesibukan kerja, maka saya baru bisa membuatnya malam hari. Oh iya, anda pun telah memberikan solusi untuk menulis surat yang dikirimkan ke esokan harinya dimalam sebelumnya. Tapi lagi-lagi saya pun masih belum bisa, karena masih membagi waktu dengan mengerjakan tugas kantor yang belum selesai.

Hai mas-mas tukang pos, terkadang saya berpikir kerjaan anda sangat menyenangkan. Hanya menerima dan 'mengirimkan' surat, tapi ternyata sepertinya sangat melelahkan yah, bahkan mungkin mengorbankan waktu untuk menerima surat-surat. Terkadang beberapa pengirim pun banyak berkomentar bahwa suratnya belum dikirim-kirim juga, tapi tetap saja anda menanggapi mereka dengan ramah.

Hai mas-mas tukang pos, tetap semangat yah menerima surat dari para penulis pemula....
Hai mas-mas tukang pos, jangan lupa untuk cukup istirahat yah....
Hai mas-mas tukang pos, jangan menahan diri untuk ke toilet yah kalau lagi memantau surat yang masuk...
Hai mas-mas tukang pos, tetap terima surat saya yah meski dikirimnya malam hari... :))

Dari Pengirim Surat Kemalaman.



Kamu adalah Orangnya

Teruntuk sahabat,

Hai, sepertinya kita sudah lama tak berjumpa. Apa kabarmu? dengar-dengar sudah menikah dan menjadi seorang ayah, ah... aku turut berbahagia meski kamu tak membaginya padaku. Padahal jaman kita masih sekolah dulu, masih nongkrong bareng, kita pernah saling berujar akan menghadiri pernikahan satu sama lain dimanapun dan kapanpun waktunya. Tapi kamu memilih tidak memberitahukannya, bahkan ketika setelah setahun lebih menikah dan istrimu melahirkan, kamu pun tak memberitahuku. Oh iya, tak perlu bingung aku tahu darimana, yang pasti aku selalu mengikuti perkembanganmu.

Aku masih teringat akan masa-masa kita menghabiskan masa sekolah bersama. Kita mulai dekat kala memasuki sekolah menengah pertama, dimana kita sama-sama dari Sekolah Dasar yang sama. Saat di sekolah dasar kita tidak terlalu dekat, namun semua berubah di masa smp. Saat itu kita sama-sama dalam satu gugus saat masa orientasi siswa, dan ternyata kita sekelas di kelas satu. Awalnya kita tidak duduk sebangku, namun di catur wulan dua kita duduk sebangku. Kita menjadi pasangan duduk yang paling kompak, selalu membuat iri setiap orang dengan tertawa kita yang selalu mentertawakan segala hal. Pokoknya semua hal kita anggap lucu.

Banyak hal sebenarnya yang ingin kuceritakan, mengenai masa kita dahulu, atau bercerita tentang masa sekarang. Tentu akan butuh banyak lembaran surat, atau bahkan kita bisa menghabiskan sehari semalam untuk bercengkrama. Namun surat pertamaku untukmu ku akhiri sampai disini dulu, nanti aku akan menuliskan surat-surat lainnya untukmu. 

Kamu adalah orang yang memberikanku panggilan kala sekolah, yang dari panggilan itu membuat semua orang disekolah mengenalku.
Kamu adalah orang yang selalu bercerita tentangku, yang membuat semua orang ingin mengenalku.
Kamu adalah orang yang selalu mengerti, mau mendengar, dan selalu mampu memberikan solusi.
Kamu adalah orangnya.... sahabatku.

Dari Sahabatmu,


Bolodog 

*dulu sistem pendidikaan dibagi dalam 3 caturwulan(satu tahun kalender akademik dipecah menjadi 4 bulan)

Badut itu Bisa Romantis

Sebuah doa bisa menenangkan hati,
Sebuah kata bisa memotivasi seseorang
dan sebuah tulisan bisa membuat orang tersenyum ataupun murung .....

Kalimat ke-3 itulah yang kudapati saat pertama kalinya membaca timeline mu. Hanya 140 kata yang kamu rangkai dimana tweet yang satu dan lainnya saling berhubungan. Terkadang beberapa tweet-mu memang tidak terurut, namun sekali lagi kamu berhasil membuat senyum mengembang ataupun menjadikanku murung.

Tersenyum, karena melihat betapa serunya duniamu yang kamu bagi lewat 140 karakter di twitter. Dari penggunaan bahasa sundamu yang selalu khas, dari celotehanmu tentang cinta, tentang musik ataupun cerita kesialanmu. Yapz, beberapa kesialanmu yang kamu bagi dengan 140 karakter membuatku mulai bisa tersenyum dikala menghadapi kesialan.

Murung, teramat sering celotehanmu membuatku merenung. Celotehan tentang #beranimengubah #bincangminggu dan #sahabatLokananta telah menyentakku. Usia kita mungkin tak beda jauh(ya tentunya sih lebih muda diriku :D ) tapi kamu hebat, muda dan inspiratif.
Dikala aku hanya melakukan perubahan untuk diri sendiri, kamu sudah mencoba melakukan perubahan untuk orang banyak.
Dikala aku hanya menikmati musik di mp3, kamu sudah menggerakkan untuk menjaga dan mengenalkan berbagai macam musik di Lokananta.
Dan dikala aku hanya mencari sumber inspirasi orang sukses yang terkenal, kamu membagi inspirasi orang-orang yang berjuang atas passionnya masing-masing meski beberapa terdengar asing dan biasa-biasa saja.

Ah ya, mungkin terkadang beberapa mentionku kerap menambah jumlah mention yang masuk(istilahnya sih bikin sampah aja :D ) dan kamu tak segan mau berdiskusi meski beberapa tweet. Dari mentionku tentang Stand Up di Youtube (video itu yang membuatku memfollow-mu), lalu yang cukup sering adalah saat ada followermu yang meminta follback, dan aku pun ikut menyambar dan kamu mengucap kan " Ah kamu pengertian sekali " (kalo ga bener berarti salah :D ).

Oh iya, berkat #bincangminggu akupun jadi terinspirasi untuk membuat hal semacam itu yang sebenarnya sudah dari tahun kemarin terpikir, bedanya adalah, aku ingin membuat #bincangselebtwit (entah sudah ada atau belum) dan ku ingin kamu yang menjadi narasumber pertamanya (itupun kalau mau, :D).

Kamu memang badut, bukan dengan pakaian dan pernak-pernik aksesoris, tapi dengan kata-kata. Dan kamu adalah @badutromantis.





Menyapamu

Halo kamu disana, apa kabarnya. Masihkah setia menggantung dilangit sana. Ah sudah lama sepertinya tak menatapmu dikala matahari hendak pergi kebelahan dunia lain, dikala kerlip genit bintang di pekatnya malam.

Kira-kira apakah kamu masih sama seperti dulu, ya seperti saat kumasih teramat kecil. Hmmm, kukira sekarang aku sudah tak lagi mengenal kamu seperti dulu. Kamu tampak berubah, bahkan berubah drastis. Hal itu yang pertama kali kurasakan saat kembali melihatmu, tapi ternyata aku salah. 

Aku sepertinya yang berubah, 
Aku sepertinya yang takut untuk menuju tempatmu, 
Aku yang menghindar darimu. 

Terkadang tidak adanya kesempatan dan kesiapan yang menjadi alibi ku bahwa aku tak bisa menuju dirimu. Namun sebenarnya akulah yang tidak berani mencoba.

Dan sekarang akupun menjalani hariku, sesekali menatapmu dari kejauhan, diantara sekian hari rutinitas yang begitu sibuknya, entahlah apakah aku akan bisa menujumu  Wahai Impianku.