Di Atas Awan

Lo emang orang paling cuek dalam pergaulan...
Tapi gw akui, dalam hal ini lo adalah orang paling bijaksana dan penuh persiapan matang.
Bagaimana ngga? Lo urus semua akomodasi perjalanan jauh-jauh hari, mencari tiket murah, mencari transportasi yang murah, sewa homestay, hingga perlengkapan untuk kebutuhan selama 1 minggu.

Ya, 10 bulan sebelumnya lo berkata dengan santai... " Naik ke gunung semeru yuk" ucap lo tanpa basa-basi apapun yang gw saut dengan persetujuan.

selang 1 bulan, lo udah ngabarin semua sudah siap, bahkan agenda apapun udah lo rinciin. Gw masih ingat, lo cuma bilang "Kosongin jadwal 1 minggu ya, cuti kerja diurus".

Perjalanan yang memang panjang, kita sebagai sahabat dari jaman sekolah dengan seragam abu-abu, hingga udah kerja... membuat perjalanan ngga pernah membosankan atau melelahkan, ya karena udah seringnya kita travelling bareng. Tapi kali ini beda, ini kali pertama kita naik gunung.. dan ngga tanggung-tanggung lo ngajak naik ke gunung semeru dimana ini bukan kelas pemula. Puncak para dewa, titik tertinggi pulau jawa dengan tinggi 3676mdpl.

Kita memang berjalan santai, hingga akhirnya tibalah di semeru, puncak yang menjulang... puncak para dewa, keindahan yang ibarat setitik surga jatuh kebumi saat kita menghabiskan malam di Ranu Kumbolo, saat kita menyusuri oro-oro ombo yang legendaris, hingga tiba di Kalimati.

Ya, kalimati...
Batas aman yang dianjurkan untuk pendaki, karena medan ke puncak sungguh berat dan berbahaya. Hingga memulai summit, tak ada yang aneh... hingga akhirnya jarak tersisa 100 meter dari puncak.

Kakiku tak bisa lagi dipaksa melangkah, ia sudah sampai dititik daya tahan seorang manusia. Saat itu aku berkata "Sabar ya, mungkin istirahat sebentar bisa lanjut lagi kok". Namun kamu langsung menjawab tegas " Kita turun, ngga mungkin dipaksain".

lalu..

"Puncak memang sangat penting, tapi kembali dengan selamat jauh lebih penting".

Gw pun berkata "Lo aja yang muncak... ya, gw ngga apa-apa kok. Raih puncak semeru buat gw".

Namun tiba-tiba, kata-kata mengagetkan dari lo keluar "Ngga, kita berangkat sama-sama, kepuncak pun sama-sama. Kalo lo ngga bisa, ya gw pun juga ngga. Puncak bukan segalanya, tapi siapa yang bersama-sama berjuang itu lebih dari segalanya".


... 3 tahun berlalu....

Kini, hari ini 17 Agustus 2014,  4.884 Mdpl ... salah satu 7 summits... Puncak Jaya Wijaya.

Disini kita bersama mengibarkan bendera merah putih.

..entah apa yang akan terjadi jika 3 tahun lalu aku memaksakan diri.

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program 
Simulasi Kompetisi Menulis 
berhadiah 2 tiket PP + voucher menginap di hotel berbintang BALI dari www.nulisbuku.com dan www.tiket.com 


0 komentar: