Takdir Bangsa Pemimpi

Masih terngiang sorak sorai, gegap gempita, serta nyanyian puluhan ribu orang disana, lagu yang sama dari pertama kali kumenyaksikan laga Timnas dan entah akan sampai kapan kan selalu dikumandangkan(sampai saat ini pun masih belum tau siapa penciptanya).

“Indonesia….Indonesia….Indonesia”

“Yo…ayo…ayo Indonesia…Kuingin…..Kita Harus Menang”

“Garuda didadaku…Garuda Kebanggaanku…Kuyakin ..Hari ... Ini..Pasti Menang”

Suaraku pun sampai hilang(serak serak karena teriak-teriak) karena begitu antusiasnya, dan entah berapa orang yang mengalami hal yang sama. Animo masyarakat indonesia memang memiliki ekspektasi besar pada sepakbola belakangan ini, terlebih dipicu oleh media massa bahkan jejaring sosial. Tak terkalahkan sampai semi final membuat keyakinan bangsa ini begitu besar untuk bermimpi meraih juara(salah satu tag line di media massa terkemuka), hem..salah satu kata yang paling kubenci…yapz…”bermimpi”, klo dalam tidur, jelaslah mimpi itu indah maka dia disebut bunga tidur(meski mimpi buruk ataupun mimpi indah). Akan tetapi bila dalam keadaan sadar, hem ..mimpi hanya membuat kita terbuai , aku pun lebih suka menyebutnya “motivasi” dan “keyakinan”. Yapz, motivasi yang begitu besar membuatmu dapat melakukan  hal yang kamu pikir mustahil kamu lakukan, dan semua itu dikarenakan akan keyakinan bahwa aku bisa, kita bisa…maka imposible is nothing.

Seperti yang terjadi dengan Sir. Edmund Everest, yang berhasil menaklukan puncak tertinggi Himalaya, ia tak bermimpi…tapi ia memeiliki motivasi besar dan keyakinan untuk itu(Tak ada yang mustahil didunia ini…ujarnya).

Hem, kembali ke sepakbola kita…maka tak salah bila bangsa ini hanya…dan mungkin akan selalu bermimpi untuk meraih juara. Kekalahan 3-0 di kandang malaysia, membuat bangsa ini terjaga dari mimpi indah mereka, seolah tak ada arti kemenangan 5-1 dibabak penyisihan atas malaysia. Hem…tapi…menurutku kemenangan tersebut bukan murni kehebatan Timnas, kenapa…kenapa…tanya kenapa?Coba saja perhatikan kembali pertandingan tersebut, adakah gol yang tercipta dari sebuah skema???atau gol-gol tersebut karena terjadi blunder yang dilakukan para pemain Malaysia. Yapz, that’s right..semua gol itu tercipta karena kesalahan pemain malaysia.

Dan pertandingan leg 2 di GBK semakin menambah keyakinanku akan sebuah makna,”Takdir”.29122010415 Yapz, bukan keberuntungan yang terjadi pada tim Malaysia atau ketidak beruntungan tim Indonesia karena gagal memaksimalkan penalti, tapi itu semua karena “Takdir”. Yapz, Sampai sekarang pun aku masih bingung apa arti beruntung/keberuntungan ??dan gw lebih percaya Takdir, banyak ungkapan yg bilang, orang bodoh kalah dengan orang pintar, orang pintar kalah sama orang beruntung, hem hem aneh??. Takdir adalah sesuatu ketentuan dari yang Maha Kuasa Allah SWT yang telah digariskan/ditentukan sebelum manusia lahir dan tidak dapat dirubah( ini pengertian yg aku ketahui dari masa kecil). Kakak ku pun pernah berujar “Mamah, kalo memang itu buat kita, pasti ada jalannya” sebuah kata yang secara implisit(makna tersembunyi) menyatakan Takdir. Seperti Malaysia yang sudah dikalahkan 5-1, karena memang tahun ini Takdir mereka untuk juara maka mereka pun Juara.

Hem, lupakan soal tidak sportif pendukung malaysia menggunakan laser-laseran. Aku lebih suka bila memang Indonesia kalah, kenapa …kenapa??Coba lihat tim malaysia, mereka sebelumnya juara Sea Games, dan pemain saat ini pun adalah pemain-pemain muda serta tidak ada naturalisasi. Ini merupakan pelajaran buat Indonesia agar mereka melakukan pembenahan atlit atlit seperti yang dilakukan tim Malaysia. Indonesia memang lebih suka dengan cara instan, entah apakah ada hubungannya dengan mie instan(hem hem..heheheh), omong kosong untuk juara, lapangan sepakbola saja sudah sulit dicari, malah kalau pun ada sudah tak bersifat umum lagi. Omong kosong untuk mengadakan event Piala Dunia, manajemen tiket saja begitu buruk, lihat malaysia, berita tentang penjualan tiket hampir tak ada, tapi penonton mereka disana pun ramai. Jauh beda dengan disini, berita kekisruhan tiket dimana-mana. Stadion GBK pun layaknya bangunan tua, yah…aku masih ingat bagaimana di tangga menuju tribun tercium bau pesing(istilah untuk bau air kencing), lalu toilet disana , dimana air dikeran mati(huft pantes bau Disappointed smile).

Tapi ada hal yang kubangga, para suporter Indonesia tak lagi ricuh, tak ada balasan sinar laser(meski ada sekali , itupun akhir pertandingan), dan semua menerima dengan ikhlas. Meski sempat beberapa umpatan terhadap malaysia(aku pun mengumpat beberapa kali…hehehehe Hot smile).

Lagi dan lagi malaysia mencuri dari kita, hem… tapi kurasa kita harus berterima kasih pada mereka, yang menyadarkan kita, mengajarkan untuk melakukan pembenahan pemain pemain muda yang potensial. Dan mungkin untuk budaya budaya serta pulau- pulau terluar Indonesia yang mereka klaim, Kenapa…kenapa??? Dulu, siapa yang peduli dengan batik, siapa yang mw pakai batik, siapa yang peduli dengan reog ponorogo(bahkan mungkin asalnya dari mana masih banyak yang belum tau), siapa yang memperhatikan pulau terluar Indonesia(bahkan pemerintah pun tak memperhatikan). Yapz, berkat mereka maka bangsa ini mulai mencintai kebudayaan sendiri, berkat mereka kita jadi tahu betapa indahnya batik, betapa eksotisnya tari reog ponorogo, betapa luasnya indonesia yang memiliki ribuan pulau.

Bangsa ini baru tersadar  dan mungkin masih banyak yang belum disadari akan potensi dari bangsa ini. Banyak yang cinta Indonesia, tapi tak tau makna tersebut, hem…aku jadi teringat kata kata indah yang menusukku(hiperbola sedikit…heeeehe).

“Cinta Indonesia, tak perlu mesti pake batik kemana-mana, nulis atau pake atribut cinta indonesia..tapi tunjukkan dengan prestasi,…prestasi apa yang sudah kita lakukan untuk indonesia” --Agnes Monica--

“Jangan bertanya apa yang bisa diberikan negara padamu….tapi tanyakan, apa yang sudah kau lakukan untuk negaramu” --Krishnamurti---

4 komentar:

olan alone mengatakan...

hem .. good :)

Andriansah mengatakan...

apanya???

Anonim mengatakan...

hoahhhmmmm,,,,

ank lab A mengatakan...

ikut nimbrung,,, ;yng ngantuk pulang dihh. . .
bo2 az gtooo hee;qdink;P kaseto^