Satu rasa…Lantang Bersuara

“Priit…priit…priiiit….”, pertandingan Indonesia VS Filipina selesai dengan skor 1-0( Agg.2-0) pertanda Indonesia lolos ke final dan bertemu Malaysia. Tidak lama untukku bersuka cita, kenapa??karena hasrat yang merangsang otakku menyatakan ..aku harus menyaksikan langsung di GBK(Gelora Bung Karno). Yapz, bicara soal nonton langsung ini bukanlah aku hanya ikut-ikutan, karena sebelum piala AFF tahun ini, aku memang tidak pernah alpa menyaksikan Timnas di GBK. Berawal saat aku masih duduk dibangku SMA, teman rumahku mengajak nonton disana, hem pertandingan pertama Indonesia yang kusaksikan adalah saat Timnas Kalah 1-2 dari Malaysia, kecewa saat itu jelas, tapi atmosfer di GBK benar-benar jauh berbeda dengan saat ku menyaksikan Timnas di Layar kaca, yah terlebih saat mengumandangkan lagu Indonesia Raya, membuatku merinding dimana semua orang didalam stadion bernyanyi bahkan beberapa orang yg berada diluar berlari masuk kedalam tribun demi mengumandangkan lagu Indonesia Raya, lalu Sorak Sorai Pendukung yg tak henti, dan rasa emosional yg seolah menyatu dengan para pemain yg berlaga, wajah-wajah berharap saat tercipta peluang, wajah cemas dan lesu saat gawang Indonesia kebobolan, dan luapan gembira ketika pemain Indonesia mencetak gol….hem…akh rasa itu…hanya bisa dirasakan disana, yapz…menyaksikan langsung…bersama puluhan suporter dari seluruh Indonesia.

29122010319Sejak saat itulah, aku begitu antusias menyaksikan Laga Timnas di GBK, bahkan ketika Indonesia menjadi Tuan Rumah Piala Asia, aku tak Absen menyaksikan Laga Timnas. Dan tahun ini, kembali Indonesia menjadi tuan rumah AFF, namun aku tak dapat menyaksikan laga Timnas secara keseluruhan, pekerjaan membuatku hanya bisa menyaksikan di Layar Kaca. Sampai akhirnya, Indonesia lolos ke Final, dan kali ini…”aku harus menyaksikan langsung” ..yapz…langsung ke GBK (bukan menyaksikan dilayar lebar yg disediakan penonton loh), tpi berada di tribun, bernyanyi dan bersorak sorai bersama suporter lainnya. Akan tetapi kenangan tentang berebut tiket kembali terbayang, yapz…bukan saat ini saja masalah tiket itu terjadi, dulu pun demikian, sehingga aku sudah tak terkejut ketika ada yang rela menginap untuk mendapatkan tiket. Yapz…Mengantri tiket disana seperti yang temanku katakan “Nganter nyawa”…ahahahah, mungkin dihiperbola, tpi yah kupikir juga demikian, mungkin tak terjadi hal buruk…tpi jelas bila ku mengantri disana bersama ribuan orang, mungkin sepanjang hari, emosi, umpatan, akan muncul dariku yang memang tidak sabaran.

Lalu, secara tidak sengaja saatku berchating ria bersama temanku, kubertanya..”Ada tiket ga buat final”ujarku ..lalu dibalas”Ada, ngantri disana” (Hem..yayalah ngantri disana…huft). Lalu dengan temanku yang satunya…dimana sebelumnya ia berkomentar di Statusku pada salah satu jejaring sosial…”eh eh…ada tiket ga buat final”ketik pesanku padanya….dan secara tak kuduga ia balas” Hem ada nih, temen gue, klo lo mau ntar gw pesenin ke dia, lo mau brapa”…(Ahha….kabar baik). Kontan aku pun memesan 2 tiket, yapz..untukku dan wanita spesialku. Dengan melalui tawar menawar, nego, dan tetek bengek(msh blum tau nih artinya apa), akhirnya gw pun mendapat Tiket Kategori III dengan membayar 85ribu/tiket(harganya sih 50rb…tapi it’s ok…toh gw ga capek-capek ngantri dan mengucapkan sumpah serapah).

291220103532912201035429122010355

Hem akhirnya aku pun dapat menyaksikan langsung di GBK(Trima kasih banget untuk sahabatku Fadlia Apriyanti untuk tiketnya Winking smile), dan benar sekali antusiasme masyarakat indonesia begitu besar, bayangkan saja, jam 14.30(setengah 3 sore) para suporter telah memasuki stadion(wow…padahal pertandingan dimulai jam 19.00…berarti masih 4 jam lagi).

29122010383

Akupun memasuki stadion pukul 16.00, setelah menghabiskan bekal makanan yang kubawa(heheh..kapanpun, dimanapun..makan selalu nomor 1).

Sambil menunggu waktu demi waktu, didalam stadion diputar beberapa lagu nasional atau lagu lagu bertemakan Indonesia..mulai dari “Maju tak Gentar”,”Bendera-Coklat”, hingga lagu yang sedang booming saat ini” Garuda Didadaku”, membuat suasana distadion gegap gempita. Dan tiba tiba seluruh penonton berdiri bersorak, ternyata Sang Coach Alfred Riedl keluar kelapangan, yapz..dia melihat sekeliling stadion, dan bertepuk tangan, melihat antusiasme suporter 2 jam menjelang kick off.

Sungguh rasa yang luar biasa, berada bersama suporter dari seluruh pelosok Indonesia yang memerahkan Gelora Bung Karno.

29122010396

--Lantangkan Suara, Bernyanyi, disini Kita Bersatu..apapun hasilnya--

“Kutatap Dunia, terasa perih Luka didada,

Ku bisa engkau pun bisa

Melupakan kebencian yang ada

Bersama kita terluka, Bersama kita bisa tertawa, Dan tertawa”

--Kuat kita Bersinar-SID--

“Ayo putra bangsa, Bangkitkanlah Negeri ini,

Buatlah kita bangga ..Indonesia” –Garuda Didadaku--

3 komentar:

Anonim mengatakan...

kunjungan balik, ...
(dipikir2 sepertinya yg komen cuma setoelkahfi.wordpress.com, apa saya melewatkan sesuatu????)

Andriansah mengatakan...

iya nih...cuma tetangga sebelah yg komen...hem hem.....

Anonim mengatakan...

kunjungan malam,